Kamis, 31 Oktober 2013

Psikologi Manajemen : Tugas 2

PENGORGANISASIAN STRUKTUR MANAJEMEN
A.   DEFINISI PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi manajemen yang berkaitan erat dengan perencanaan dan merupakan suatu proses yang dinamis, sedangkan organisasi merupakan alat atau wadah yang statis.
Pengorganisasian merupakan penentuan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokkan tugas-tugas dan membagi-bagikan pekerjaan kepada setiap karyawan, penetapan departemen-departemen (sub sistem) serta penentuan hubungan-hubungan.
Malayu S.P. Hasibuan (2006:118) mendefinisikan pengorganisasian sebagai suatu proses penentuan, pengelompokkan dan pengaturan berbagai macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. M. Manullang mengatakan organisasi sebagai proses penetapan dan pembagian pekerjaan yang akan dilakukan, pembatasan tugas-tugas atau tanggung jawab serta wewenang dan penetapan hubungan-hubungan antara unsur-unsur organisasi, sehingga memungkinkan orang-orang dapat bekerja bersama-sama seefektif mungkin untuk pencapaian tujuan.

B.   DEFINISI STRUKTUR ORGANISASI
Menurut Robbins (1994:6), menyatakan struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor kepada siapa, serta mekanisme koordinasi yang formal dan pola interaksi yang akan diikuti.
S. Reksohadiprodjo, dan T. H. Handoko (1992:74), struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan seluruh kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi, hubungan antar fungsi, serta wewenang dan tanggung jawabnya.

C.   PENGORGANISASIAN SEBAGAI FUNGSI MANAJEMEN
Berdasarkan proses pembentukannya
1.         Organisasi formal adalah organisasi yang dibentuk secara sadar dengan tujuan-tujuan tertentu yang disadari pula yang diatur dengan ketentuan-ketentuan formal dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (ADART).
2.         Organisasi informal adalah organisasi yang terbentuk tanpa disadari sepenuhnya, tujuannya juga tidak jelas, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangganya tidak ada dan hubungan-hubungan terjalin secara pribadi (personal/private relationship bukan formal relationship).

ACTUATING DALAM MANAJEMEN
A.   DEFINISI ACTUATING
Actuating (pengarahan) merupakan istilah yang sering dikenal sebagai penggerakan atau pengawasan yaitu fungsi manajemen yang terpenting dan paling dominan dalam proses manajemen.
Menurut G.R. Terry, pengarahan adalah membuat semua anggota kelompok agar mau bekerja sama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian.
Malayu S.P. Hasibuan (2006:183) mengemukakan definisi pengarahan yaitu mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja efektif dalam mencapai tujuan perusahaan.

B.   PENTINGNYA ACTUATING
1.         Manajer harus memperoleh rasa hormat dari para karyawan. Peranan manajer yang diharapkan karyawan berbeda dari peranan anggota kelompoknya. Manajer harus dapat memberi pengarahan efektif agar dimengerti para karyawan, selain itu manajer harus memberikan teladan yang baik kepada karyawan.
2.         Manajer lebih banyak mengetahui kebijaksanaan perusahaan, mengetahui perubahan-perubahan yang akan terjadi dan memiliki pengalaman yang lebih luas dari karyawan.
3.         Manajer yang mengarahkan karyawan, harus menggunakan instruksi-instruksi yang menunjang pengetahuan tentang aspek untuk melakukan suatu tugas tertentu.

C.   PRINSIP ACTUATING
M. Manullang (2012:164-167) mengemukakan prinsip-prinsip yang harus dilaksanakan dalam memberikan pengarahan (actuating) yaitu :
1.         Pengarahan harus jelas
Perintah dikatakan jelas harus memenuhi enam elemen yaitu mengapa, siapa, apa, bilamana, dimana dan bagaimana. Perintah harus mengandung pemberian alasan dari pengeluaran pertimbangan-pertimbangan sendiri dan hal ini dapat mengurangi salah paham dan keengganan untuk melaksanakannya (mengapa). Perintah itu haruslah diberikan kepada orang yang tepat mengingat pengalaman dan pengetahuan cakap dalam melaksanakan tugas tersebut (siapa). Selanjutnya perintah harus mengandung penjelasan apa yang harus dilakukan dengan kata-kata yang mudah dimengerti (apa). Kemudian perintah harus memberikan penjelasan tentang tempat bahan-bahan dan alat-alat ditemukan, tempat tugas harus dikerjakan (dimana). Selanjutnya perintah harus diberikan dengan jelas sehingga penerima perintah merasa telah memperoleh fakta-fakta yang cukup untuk melaksanakan tugas-tugas yang diserahkan (bagaimana).
2.         Pengarahan diberikan satu per satu
Perintah harus diberikan satu per satu, bahkan walaupun perintah itu mempunyai pertalian yang erat satu sama lain. sehubungan dengan hal itu, maka suatu perintah jangan terlalu detail, harus mengandung unsur fleksibilitas dengan maksud agar inisiatif bawahan dapat dihidupkan.
3.         Pengarahan harus positif
Memberikan perintah dengan memulai perkataan “jangan” dapat menimbulkan salah pengertian bagi penerima perintah. Dalam memberikan perintah, sebaiknya tidak menggunakan perintah yang negatif, lebih baik menggunakan perintah yang positif sebab dengan perintah positif, tegas dan jelas apa yang harus dikerjakan oleh bawahan.
4.         Pengarahan harus diberikan kepada orang yang tepat
Perintah harus diberikan kepada orang yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidangnya. Kecukupan waktu juga harus diperhitungkan kepada tugas yang diberikan sebelumnya.
5.         Pengarahan harus erat dengan motivasi
Pemberian perintah harus dibarengi pemberian motivasi dalam bentuk material dan immaterial agar bawahan lebih semangat mengerjakan tugas yang diberikan. Jika balas jasa yang diberikan hanya material saja, maka ada kecenderungan mengendornya semangat kerja bawahan.
6.         Perintah satu aspek berkomunikasi
Perintah merupakan alat komunikasi dari pemimpin kepada bawahan. Sebagai alat komunikasi, pemimpin harus sanggup menyusun perintah sedemikian rupa agar berkesan di hati bawahannya dan mau mengerjakan perintah tersebut.

MENGENDALIKAN FUNGSI MANAJEMEN
A.   DEFINISI MENGENDALIKAN (CONTROLLING)
Pengendalian (controlling) adalah fungsi terakhir dari proses pelaksanaan manajemen. Definisi pengendalian menurut para ahli adalah sebagai berikut :
1.         Earl P. Strong
Pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana.
2.         Harold Koontz
Pengendalian adalah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dapat terselenggara.
3.         GR. Terry
Pengendalian adalah proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dan standar.

B.   LANGKAH-LANGKAH DALAM KONTROL
Proses pengendalian dilakuakan secara bertahap melalui langkah-langkah di bawah ini :
1.         Menentukan standar-standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian
2.         Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai
3.         Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menetukan penyimpangan jika ada
4.         Melakukan tindakan perbaikan jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.

C.   TIPE-TIPE KONTROL
Mamduh M. Hanafi (2011:389) mengemukakan tiga tipe dasar pengendalian sebagai berikut :
1.         Pengendalian pendahuluan (feed forward control atau steering control)
Pengendalian pendahuluan didesain untuk mendeteksi penyimpangan dari standar tertentu.
2.         Pengendalian concurrent (yes/no)
Tipe pengendalian ini dilakukan selama kegiatan masih berlangsung.
3.         Pengendalian umpan balik (post-action control)
Pengendalian ini mengevaluasi hasil-hasil yang telah terjadi setelah suatu kegiatan selesai.

D.   KONTROL PROSES MANAJEMEN
Seorang manajer harus mempunyai berbagai cara untuk memastikan bahwa semua fungsi manajemen dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat diketahui melalui proses kontrol atau pengendalian. Cara-cara pengendalian ini dilakukan sebagai berikut :
1.         Pengendalian langsung yaitu pengendalian yang dilakukan sendiri secara langsung oleh seorang manajer. Manajer memeriksa pekerjaan yang sedang dilakukan untuk mengetahui apakah dikerjakan dengan benar dan hasil-hasilnya sesuai dengan yang dikehendakinya.
2.         Pengendalian tidak langsung adalah pengendalian jarak jauh, yaitu melalui laporan yang diberikan bawahan. Laporan ini dapat berupa lisan atau tulisan tentang pelaksanaan pekerjaan dan hasil-hasil yang telah dicapai.
3.         Pengendalian berdasarkan kekecualian adalah pengendalian yang dikhususkan untuk kesalahan-kesalahan yang luar biasa dari hasil atau standar-standar yang diharapkan. Pengendalian semacam ini dilakukan dengan cara kombinasi langsung dan tidak langsung oleh manajer.

TULISAN 1
BCA Card Centre Cabang Surabaya merupakan cabang kedua dari empat kantor cabang yang dimiliki oleh BCA Card Centre di Indonesia. Sebagai cabang yang kedua, BCA Card Centre Cabang Surabaya secara resmi mulai beroperasi pada bulan April tahun 1992, dimana pendiriannya mengacu pada dasar hukum atas kegiatan usaha institusi kartu kredit yang pada umumnya dikeluarkan oleh bank-bank di Indonesia.

BCA Card Centre Cabang Surabaya, memiliki struktur organisasi sebagai berikut :
Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dapat di uraikan sebagai berikut :
1.        Branch Manager
a.         Bertanggung jawab atas kemajuan perusahaan.
b.         Bertanggung jawab kepada pimpinan pusat.
c.         Mempunyai wewenang tertinggi dalam pengambilan keputusan.
d.        Mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan masing-masing bagian yang ada dalam perusahaan.
2.        Sekretaris
a.         Membantu Branc Manager dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
b.         Menangani masalah-masalah kesekretariatan, seperti surat-menyurat, file, dan sebagainya.
3.        Marketing Unit Head
a.         Bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan yang ada di bagian/unit pemasaran.
b.         Mengkoordinasikan dan mengawasi bagian-bagian yang ada pada bagian/unit pemasaran agar dapat bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan.
4.        Marketing Cardholder
Bertugas untuk menawarkan atau mempromosikan BCA Card ke perusahaan-perusahaan agar mau memiliki BCA Card.
5.        Marketing Merchant
Bertugas untuk menawarkan atau mempromosikan BCA Card dengan mendatangi toko-toko atau pedagang agar mau menerima pembayaran dengan menggunakan BCA Card.
6.        Marketing Support
Bagian dalam yang bertanggung jawab untuk mengurusio administrasi.
7.        Customer Service
Bertugas untuk melayani pelanggan/konsumen yang datang langsung ke BCA Card Centre ataupun yang melalui telepon.
8.        Credit
a.         Bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan yang ada di bagian kredit.
b.         Mengkoordinasi dan mengawasi bagian-bagian yang ada pada bagian kredit sesuai dengan tujuan perusahaan.
9.        Analisa Kredit
Bertugas menganalisa setiap permohonan/aplikasi yang masuk ke BCA Card Centre.
10.    Pengawasan Kredit
Bertugas untuk mengecek tagihan yang masuk ke BCA Card Centre dan mengawasi kartu-kartu kredit.
11.    Penagihan Kredit
Bertugas untuk mengurusi pembayaran Cardholder dengan cara menelpon atau menagih secara langsung.
12.    Risk dan Management Security
Bertugas untuk membantu bagian pengawasan dan penagihan kredit (karena ketiga-tiganya saling berkaitan).
13.    Operational Unit Head
a.         Bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan yang ada di bagian/unit operasional. agar dapat bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan.
b.         Mengkoordinasi dan mengawasi bagian-bagian yang ada pada bagian/unit operasional agar dapat bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan.
14.    Kasie Operasional
a.         Bertanggung jawab kepada Operasional Unit Head.
b.         Mengawasi tugas-tugas dari Staff Operational I dan Staff Operational II.
15.    Staff Operational I dan Staff Operational II
Bertugas untuk mengoperasikan/memproses faktur-faktur yang masuk ke BCA Card Centre.
16.    Kolektor
Bertugas untuk mengambil faktur di toko-toko atau pedagang yang menerima pembayaran dengan BCA Card.

TULISAN 2
Hubungan Masyarakat, atau sering disingkat Humas adalah seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu/ organisasi.
Menurut IPRA (International Public Relations Association) Humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik (public) untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini public di antara mereka.
Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi.
Seorang humas selanjutnya diharapkan untuk membuat program-program dalam mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian bersama antara organisasi dan masyarakatnya.
Posisi humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi. Sasaran humas adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional humas bertugas membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi di antara keduanya.
Pekerjaan seorang humas adalah tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang humas dalam mempromosikan pengertian dan pengetahuan akan seluruh fakta-fakta tentang runtutan situasi atau sebuah situasi dengan sedemikian rupa sehingga mendapatkan simpati akan kejadian tersebut.
Pada umumnya kesan yang jelek datang dari ketidak-pedulian, prasangka buruk, sikap melawan, dan apatis. Seorang petugas humas harus mampu untuk mengubah hal-hal ini menjadi pengetahuan dan pengertian, penerimaan dan ketertarikan.
Bagian penting dari pekerjaan petugas Humas dalam suatu organisasi adalah :
-          Membuat kesan (image)
-          Pengetahuan dan pengertian
-          Menciptakan ketertarikan
-          Penerimaan
-          Simpati

Referensi :
·           Badrudin, Dr., M.Ag. (2013). Dasar-dasar Manajemen. Bandung: Alfabeta.
·           Hasibuan, Malayu S.P. (2006). Manajemen (Dasar, Pengertian dan Masalah). Jakarta: Bumi Aksara.
·           Manullang, M. (2012). Dasar-dasar Manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
·           Terry, George R. (2008). Guide to Management. Terjemahan oleh J. Smith D.F.M. prinsip-prinsip Manajemen. Jakarta: Bumi aksara.
·           http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?submit.x=21&submit.y=12&page=2&qual=high&submitval=prev&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Feman%2F1996%2Fjiunkpe-ns-s1-1996-31491051-11465-kredit_bca-chapter3.pdf



Tidak ada komentar:

Posting Komentar