Selasa, 30 April 2013

Kesehatan Mental : TUGAS 2

TUGAS 2
KESEHATAN MENTAL
Dosen Pengampu : Winny Puspasari







oleh:
Nama : Devi Susilowati
NPM : 11511937
Kelas : 2PA05

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2011/2012


TEORI PSIKOANALISA (Sigmund Freud)
Sigmund Freud merupakan tokoh teori  psikoanalisis. Teori ini mementingkan aspek dinamis yaitu sebab-sebab terjadinya proses psikis. Berdasarkan pemerhatian bahwa individu seringkali tidak menyadari faktor-faktor yang menentukan emosi dan tingkah laku mereka. Pandangan Freud secara lengkap adalah sebagai berikut :
a.    Kesadaran dan Ketidaksadaran
Dalam psikologi Freudian kehidupan mental  terbagi menjadi dua tingkat yaitu kesadaran (the conscious) dan ketidaksadaran (the unconscious). Kesadaran adalah segala sesuatu yang kita sadari, sedangkan ketidaksadaran adalah Segala sesuatu yang sukar sekali muncul ke dalam kesadaran (menghasilkan pikiran-pikiran dan dorongan-dorongan). Menurut Freud ada bagian lain yang disebut prasadar (preconscious). Prasadar adalah segala sesuatu yang membutuhkan sedikit usaha untuk dibawa ke dalam kesadaran.
Selain itu, Freud mempunyai pandangan bahwa kepribadian terdiri dari Id, Ego dan Superego.
o  Id merupakan bagian yang paling primitif dari pikiran. Fungsi id adalah untuk mengusahakan segera tersalurkannya kumpulan-kumpulan energi / ketegangan-ketegangan yang dicurahkan oleh jasad dalam rangsangan-rangsangan, baik dari dalam maupun dari luar.
o   Ego merupakan prinsip kenyataan (reality principle), yang bertujuan untuk menangguhkan peredaran energi sampai benda nyata yang akan memuaskan keperluan telah ditemukan atai dihasilkan.
o  Superego merupakan prinsip moral (morality principle), yaitu mengontrol perilaku dari segi moral.
b.   Insting dan kecemasan
Merupakan representasi psikologis dari kebutuhan ragawi, untuk memenuhi kebutuhan fisiologis. Freud menyatakan insting terdiri dari insting hidup (life instinct) dan insting mati (death instinct). Insting hidup merupakan kekuatan positif yang mencakup lapar, haus, seks. Energi dari instink hidup disebut libido. Sedangkan insting mati merupakan kekuatan negatif. Salah satu derivatnya adalah dorongan agresif.
Menurut Freud kecemasan merupakan situasi afektif yang dirasa tidak menyenangkan yang diikuti oleh sensasi fisik yang memperingatkan seseorang akan bahaya yang mengancam.
Ada tiga macam kecemasan yaitu :
-          Kecemasan realitis : kecemasan yang timbul dari ketakutan terhadap bahaya nyata.
-          Kecemasan neurosis : kecemasan akibat bahaya yang tidak diketahui.
-          Kecemasan moral : kecemasan yang berkaitan dengan moral. Individu merasa cemas karena melanggar norma-norma moral).
c.    Mekanisme Pertahanan Diri
Mekanisme pertahanan diri bertujuan untuk melindungi ego dan mengurangi kecemasan. Mekanisme pertahanan yang dikemukakan oleh Freud mencakup :  
-          Represi
-          Regresi
-          Reaction Formation
-          Fiksasi
-          Rasionalisasi
-          Displacement
-          Proyeksi

TEORI BEHAVIOR
1.   Juan Petrovich Pavlov (Classical Conditioning)
Proses ini ditemukan Pavlov melalui percobaannya terhadap anjing, dimana perangsang asli dan netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan.
Dalam percobaan ini, anjing tersebut diberi makanan dan diberi bel. Pada saat diberi makanan, respon anjing tersebut berupa keluarnya air liur. Demikian juga jika dalam pemberian makanan tersebut disertai bel, air liur tersebut juga keluar. Dan pada saat bel diberikan mendahului makanan, anjing tersebut juga mengeluarkan air liur.
Berdasarkan eksperimen di atas, semakin jelaslah bahwa belajar adalah perubahan yang ditandai dengan adanya hubungan antara stimulus dan respons.
2.   Edward Lee Thorndike (Trial and Error Learning)
Proses belajar yang terjadi melalui coba-coba dan kesalahan. Thorndike melakukan penelitian mengenai kucing lapar yang dimasukkan dalam sebuah kotak yang terkunci. Kemudian diluar kotak ditaruh makanan. Maka kucing tersebut akan bergerak, meloncat, mencakar sampai suatu saat secara kebetulan ia menyentuh sebuah tombol sehingga kotak itu terbuka. Sejak itu kucing jadi tahu apabila dimasukkan dalam kotak, ia akan langsung menyentuh tombol.
3.   Burrhus Frederick Skinner (Operant Conditioning)
Dalam proses ini, Skinner melakukan percobaan terhadap tikus yang dimasukkan dalam sebuah kotak. Tikus akan bergerak, meloncat dan apabila secara kebetulan tombol terinjak, maka akan keluar makanan. Setelah percobaan ini beberapa kali diulang, tikus akan tahu bahwa dengan menekan tombol makanan akan keluar. Maka tikus akan menekan tombol apabila membutuhkan makanan.
4.   John B. Watson
Menurut Watson psikologi itu murni merupakan cabang dari pengetahuan alam eksperimental.
Eksperimen Watson yang paling terkenal adalah eksperimen dengan anak yang bernama Albert, berumur 11 bulan. Watson dan Rosali Rayner isterinya mengadakan eksperimen kepada Albert dengan menggunakan tikus putih dan gong beserta pemukulnya. Pada awalnya Albert tidak takut pada tikus putih tersebut. Tetapi, saat Albert akan memegang tikus putih, gong dibunyikan dengan keras. Dengan suara keras tersebut Albert merasa takut. Setelah percobaan ini beberapa kali diulang, Albert jadi takut pada tikus putih. Menurut Watson reaksi emosional dapat dibentuk dengan conditioning.

TEORI HUMANISTIK (Abraham Maslow)
Abraham Maslow dapat dipandang sebagai bapak psikologi Humanistik. Maslow terkenal dengan teori motivasinya, yang dituangkan dalam bukunya”Motivation and Personality”.
Dalam bukunya tersebut diuraikan bahwa pada manusia terdapat lima macam kebutuhan yang hierarki , yaitu :
-      Kebutuhan-kebutuhan fisiologis
-      Kebutuhan-kebutuhan rasa aman
-      Kebutuhan rasa cinta dan memiliki
-      Kebutuhan akan penghargaan
-      Kebutuhan akan aktualisasi diri
Kebutuhan-kebutuhan diatas dikatakan hierarki karena kebutuhan yang lebih tinggi menuntut dipenuhi apabila kebutuhan yang tingkatnya lebih rendah sudah terpenuhi.
Menurut Maslow psikologi harus lebih manusiawi yaitu lebih memusatkan perhatiannya pada masalah-masalah kemanusiaan. Psikologi harus mempelajari kedalaman sifat manusia, selain mempelajari yang nampak, juga harus mempelajari perilaku yang tidak nampak, mempelajari ketidaksadaran sekaligus mempelajari kesadaran.

ERICH FROMM
Erich Fromm dikenal sebagai tokoh psikoanalisis humanistik. Asumsi dasar Fromm adalah bahwa kepribadian individu dapat dimengerti hanya dengan memahami sejarah manusia.
Fromm percaya bahwa manusia, tidak seperti binatang lainnya, telah tercerai berai dari kesatuan prasejarahnya dengan alam. Pandangan Fromm secara lengkap adalah sebagai berikut :
a.    Kebutuhan Manusia
o    Keterhubungan (Relatedness) : Dorongan untuk bersatu dengan orang lain.
Fromm menyatakan 3 cara dasar untuk berhubungan dengan dunia:
-      Kepasrahan (Submission)
-      Kekuasaan (Power)
-      Cinta (Love)
o    Keunggulan (Transcendence) : Dorongan untuk melampaui keberadaan yang pasif dan kebetulan menuju “alam penuh makna dan kebebasan“.
Manusia menggunakan Malignant Aggression (agresi keji) sebagai alasan untuk membunuh selain untuk mempertahankan diri.
o    Keberakaran (Rootedness)
Kebutuhan untuk berakar atau untuk merasa pulang kembali ke dunia.
o    Kepekaan akan identitas (Sense of Identity)
Kapasitas manusia untuk menyadari dirinya sebagai wujud yang terpisah.
o    Kerangka orientasi (Frame of Orientation)
Terpisah dari alam, membuat manusia membutuhkan peta untuk mencari jalannya dalam dunia.
o    Rangkuman kebutuhan manusia (Summary of Human Needs)
Kebutuhan ini telah berevolusi dari keberadaan manusia sebagai spesies yang terpisah. Tujuannya menggerakan manusia kembali bersatu dengan dunia alam. Kurangnya kepuasan pada salah satu kebutuhan ini akan membuat manusia tidak tahan dan akhirnya hilang kewarasan.
ABRAHAM MASLOW
Abraham Maslow dikenal sebagai tokoh psikologi humanistik. Teorinya yang sangat terkenal adalah teori tentang “Hierarki Kebutuhan”. Maslow berpendapat bahwa manusia mempunyai naluri-naluri dasar yang menjadi nyata sebagai kebutuhan.
Kebutuhan tersebut meliputi :
a.    Kebutuhan fisiologis
Adalah kebutuhan paling mendasar dari setiap manusia, yaitu seperti : makanan, air, oksigen, mempertahankan suhu tubuh dan lain sebagainya.
Kebutuhan fisiologis berbeda dengan kebutuhan-kebutuhan lainnya setidaknya dalam dua hal penting. Pertama, kebutuhan fisiologis adalah satu-satunya kebutuhan yang dapat terpenuhi atau bahkan selalu terpenuhi. Kedua, kebutuhan fisiologis adalah kemampuannya untuk muncul kembali.
b.   Kebutuhan rasa aman
Kebutuhan ini berhubungan dengan jaminan keamanan, stabilitas, perlindungan, keteraturan, bebas dari rasa takut dan cemas dan sebagainya.
c.    Kebutuhan cinta dan rasa dimiliki
Setelah individu memenuhi kebutuhan fisiologis dan keamanan, maka timbul kebutuhan akan cinta dan dan rasa dimiliki seperti keinginan untuk berteman atau keinginan untuk mempunyai pasangan.
d.   Kebutuhan harga diri
Kebutuhan ini mencakup penghormatan diri, kepercayaan diri dan pengetahuan yang orang lain hargai tinggi.
e.    Kebutuhan aktualisasi diri
Kebutuhan akan aktualisasi diri mencakup pemenuhan diri, sadar akan semua potensi diri dan keinginan untuk menjadi sekreatif mungkin.
Contoh kasus :
Orang yang mengaktualisasi diri diundang sebagai tamu kehormatan di sebuah acara makan malam bersama yang diadakan teman-teman dekatnya di sebuah restoran. Tingkah laku makan memenuhi kebutuhan fisiologis, tetapi pada saat yang bersamaan, sang tamu kehormatan bisa juga memenuhi kebutuhan-kebutuhan keamanan, cinta, penghargaan, dan aktualisasi dirinya.

CARL ROGERS
Rogers terkenal sebagai seorang tokoh psikologi humanistik. Ide pokok dari teori – teori Rogers yaitu individu memiliki kemampuan dalam diri sendiri untuk mengerti diri, menentukan hidup, dan menangani masalah–masalah psikisnya asalkan konselor menciptakan kondisi yang dapat mempermudah perkembangan individu untuk aktualisasi diri.
Menurut Rogers motivasi orang yang sehat adalah aktualisasi diri. Rogers lebih melihat pada masa sekarang, dia berpendapat bahwa masa lampau memang akan mempengaruhi cara bagaimana seseorang memandang masa sekarang yang akan mempengaruhi juga kepribadiannya. Namun ia tetap berfokus pada apa yang terjadi sekarang bukan apa yang terjadi pada waktu itu.
Contoh kasus :
Ibunya mengajari anak-anak tidak boleh bohong, tapi ketika ada seseorang mencari ibunya, anak tadi disuruh untuk mengatakan bahwa ibunya tidak ada dirumah. Seorang anak laki-laki yang punya saudara empat orang yang semuanya perempuan. Sehingga dirumah itu dididik ala perempuan termasuk mainan maka si anak laki-laki tadi akan melakukan tindakan salah suai.







Sumber :
-      Feist, J & Feist, G. (2010). Theories of Personality. 7th edition. Boston: Mc      Graw Hill
-      Puspitawati, ira dkk. 1996. Psikologi Umum 1. Jakarta: Universitas Gunadarma.
-      Basuki, Heru. 2008. Psikologi Umum. Jakarta: Universitas Gunadarma.
-      Basuki, Heru.2005. Kreativitas, Keberbakatan, Intelektual dan Faktor-faktor Pendukung dalam Pengembangannya. Jakarta: Universitas Gunadarma.