Kamis, 31 Oktober 2013

Psikologi Manajemen : Tugas 2

PENGORGANISASIAN STRUKTUR MANAJEMEN
A.   DEFINISI PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian merupakan salah satu fungsi manajemen yang berkaitan erat dengan perencanaan dan merupakan suatu proses yang dinamis, sedangkan organisasi merupakan alat atau wadah yang statis.
Pengorganisasian merupakan penentuan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilakukan, pengelompokkan tugas-tugas dan membagi-bagikan pekerjaan kepada setiap karyawan, penetapan departemen-departemen (sub sistem) serta penentuan hubungan-hubungan.
Malayu S.P. Hasibuan (2006:118) mendefinisikan pengorganisasian sebagai suatu proses penentuan, pengelompokkan dan pengaturan berbagai macam aktivitas yang diperlukan untuk mencapai tujuan, menempatkan orang-orang pada setiap aktivitas, menyediakan alat-alat yang diperlukan, menetapkan wewenang yang secara relatif didelegasikan kepada setiap individu yang akan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut. M. Manullang mengatakan organisasi sebagai proses penetapan dan pembagian pekerjaan yang akan dilakukan, pembatasan tugas-tugas atau tanggung jawab serta wewenang dan penetapan hubungan-hubungan antara unsur-unsur organisasi, sehingga memungkinkan orang-orang dapat bekerja bersama-sama seefektif mungkin untuk pencapaian tujuan.

B.   DEFINISI STRUKTUR ORGANISASI
Menurut Robbins (1994:6), menyatakan struktur organisasi menetapkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa melapor kepada siapa, serta mekanisme koordinasi yang formal dan pola interaksi yang akan diikuti.
S. Reksohadiprodjo, dan T. H. Handoko (1992:74), struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan seluruh kegiatan untuk pencapaian tujuan organisasi, hubungan antar fungsi, serta wewenang dan tanggung jawabnya.

C.   PENGORGANISASIAN SEBAGAI FUNGSI MANAJEMEN
Berdasarkan proses pembentukannya
1.         Organisasi formal adalah organisasi yang dibentuk secara sadar dengan tujuan-tujuan tertentu yang disadari pula yang diatur dengan ketentuan-ketentuan formal dalam Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (ADART).
2.         Organisasi informal adalah organisasi yang terbentuk tanpa disadari sepenuhnya, tujuannya juga tidak jelas, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangganya tidak ada dan hubungan-hubungan terjalin secara pribadi (personal/private relationship bukan formal relationship).

ACTUATING DALAM MANAJEMEN
A.   DEFINISI ACTUATING
Actuating (pengarahan) merupakan istilah yang sering dikenal sebagai penggerakan atau pengawasan yaitu fungsi manajemen yang terpenting dan paling dominan dalam proses manajemen.
Menurut G.R. Terry, pengarahan adalah membuat semua anggota kelompok agar mau bekerja sama dan bekerja secara ikhlas serta bergairah untuk mencapai tujuan sesuai dengan perencanaan dan usaha-usaha pengorganisasian.
Malayu S.P. Hasibuan (2006:183) mengemukakan definisi pengarahan yaitu mengarahkan semua karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja efektif dalam mencapai tujuan perusahaan.

B.   PENTINGNYA ACTUATING
1.         Manajer harus memperoleh rasa hormat dari para karyawan. Peranan manajer yang diharapkan karyawan berbeda dari peranan anggota kelompoknya. Manajer harus dapat memberi pengarahan efektif agar dimengerti para karyawan, selain itu manajer harus memberikan teladan yang baik kepada karyawan.
2.         Manajer lebih banyak mengetahui kebijaksanaan perusahaan, mengetahui perubahan-perubahan yang akan terjadi dan memiliki pengalaman yang lebih luas dari karyawan.
3.         Manajer yang mengarahkan karyawan, harus menggunakan instruksi-instruksi yang menunjang pengetahuan tentang aspek untuk melakukan suatu tugas tertentu.

C.   PRINSIP ACTUATING
M. Manullang (2012:164-167) mengemukakan prinsip-prinsip yang harus dilaksanakan dalam memberikan pengarahan (actuating) yaitu :
1.         Pengarahan harus jelas
Perintah dikatakan jelas harus memenuhi enam elemen yaitu mengapa, siapa, apa, bilamana, dimana dan bagaimana. Perintah harus mengandung pemberian alasan dari pengeluaran pertimbangan-pertimbangan sendiri dan hal ini dapat mengurangi salah paham dan keengganan untuk melaksanakannya (mengapa). Perintah itu haruslah diberikan kepada orang yang tepat mengingat pengalaman dan pengetahuan cakap dalam melaksanakan tugas tersebut (siapa). Selanjutnya perintah harus mengandung penjelasan apa yang harus dilakukan dengan kata-kata yang mudah dimengerti (apa). Kemudian perintah harus memberikan penjelasan tentang tempat bahan-bahan dan alat-alat ditemukan, tempat tugas harus dikerjakan (dimana). Selanjutnya perintah harus diberikan dengan jelas sehingga penerima perintah merasa telah memperoleh fakta-fakta yang cukup untuk melaksanakan tugas-tugas yang diserahkan (bagaimana).
2.         Pengarahan diberikan satu per satu
Perintah harus diberikan satu per satu, bahkan walaupun perintah itu mempunyai pertalian yang erat satu sama lain. sehubungan dengan hal itu, maka suatu perintah jangan terlalu detail, harus mengandung unsur fleksibilitas dengan maksud agar inisiatif bawahan dapat dihidupkan.
3.         Pengarahan harus positif
Memberikan perintah dengan memulai perkataan “jangan” dapat menimbulkan salah pengertian bagi penerima perintah. Dalam memberikan perintah, sebaiknya tidak menggunakan perintah yang negatif, lebih baik menggunakan perintah yang positif sebab dengan perintah positif, tegas dan jelas apa yang harus dikerjakan oleh bawahan.
4.         Pengarahan harus diberikan kepada orang yang tepat
Perintah harus diberikan kepada orang yang mempunyai pengetahuan dan pengalaman di bidangnya. Kecukupan waktu juga harus diperhitungkan kepada tugas yang diberikan sebelumnya.
5.         Pengarahan harus erat dengan motivasi
Pemberian perintah harus dibarengi pemberian motivasi dalam bentuk material dan immaterial agar bawahan lebih semangat mengerjakan tugas yang diberikan. Jika balas jasa yang diberikan hanya material saja, maka ada kecenderungan mengendornya semangat kerja bawahan.
6.         Perintah satu aspek berkomunikasi
Perintah merupakan alat komunikasi dari pemimpin kepada bawahan. Sebagai alat komunikasi, pemimpin harus sanggup menyusun perintah sedemikian rupa agar berkesan di hati bawahannya dan mau mengerjakan perintah tersebut.

MENGENDALIKAN FUNGSI MANAJEMEN
A.   DEFINISI MENGENDALIKAN (CONTROLLING)
Pengendalian (controlling) adalah fungsi terakhir dari proses pelaksanaan manajemen. Definisi pengendalian menurut para ahli adalah sebagai berikut :
1.         Earl P. Strong
Pengendalian adalah proses pengaturan berbagai faktor dalam suatu perusahaan, agar pelaksanaan sesuai dengan ketetapan-ketetapan dalam rencana.
2.         Harold Koontz
Pengendalian adalah pengukuran dan perbaikan terhadap pelaksanaan kerja bawahan, agar rencana-rencana yang telah dibuat untuk mencapai tujuan-tujuan perusahaan dapat terselenggara.
3.         GR. Terry
Pengendalian adalah proses penentuan, apa yang harus dicapai yaitu standar, apa yang sedang dilakukan yaitu pelaksanaan, menilai pelaksanaan dan apabila perlu melakukan perbaikan-perbaikan, sehingga pelaksanaan sesuai dengan rencana yaitu selaras dan standar.

B.   LANGKAH-LANGKAH DALAM KONTROL
Proses pengendalian dilakuakan secara bertahap melalui langkah-langkah di bawah ini :
1.         Menentukan standar-standar yang akan digunakan sebagai dasar pengendalian
2.         Mengukur pelaksanaan atau hasil yang telah dicapai
3.         Membandingkan pelaksanaan atau hasil dengan standar dan menetukan penyimpangan jika ada
4.         Melakukan tindakan perbaikan jika terdapat penyimpangan agar pelaksanaan dan tujuan sesuai dengan rencana.

C.   TIPE-TIPE KONTROL
Mamduh M. Hanafi (2011:389) mengemukakan tiga tipe dasar pengendalian sebagai berikut :
1.         Pengendalian pendahuluan (feed forward control atau steering control)
Pengendalian pendahuluan didesain untuk mendeteksi penyimpangan dari standar tertentu.
2.         Pengendalian concurrent (yes/no)
Tipe pengendalian ini dilakukan selama kegiatan masih berlangsung.
3.         Pengendalian umpan balik (post-action control)
Pengendalian ini mengevaluasi hasil-hasil yang telah terjadi setelah suatu kegiatan selesai.

D.   KONTROL PROSES MANAJEMEN
Seorang manajer harus mempunyai berbagai cara untuk memastikan bahwa semua fungsi manajemen dilaksanakan dengan baik. Hal ini dapat diketahui melalui proses kontrol atau pengendalian. Cara-cara pengendalian ini dilakukan sebagai berikut :
1.         Pengendalian langsung yaitu pengendalian yang dilakukan sendiri secara langsung oleh seorang manajer. Manajer memeriksa pekerjaan yang sedang dilakukan untuk mengetahui apakah dikerjakan dengan benar dan hasil-hasilnya sesuai dengan yang dikehendakinya.
2.         Pengendalian tidak langsung adalah pengendalian jarak jauh, yaitu melalui laporan yang diberikan bawahan. Laporan ini dapat berupa lisan atau tulisan tentang pelaksanaan pekerjaan dan hasil-hasil yang telah dicapai.
3.         Pengendalian berdasarkan kekecualian adalah pengendalian yang dikhususkan untuk kesalahan-kesalahan yang luar biasa dari hasil atau standar-standar yang diharapkan. Pengendalian semacam ini dilakukan dengan cara kombinasi langsung dan tidak langsung oleh manajer.

TULISAN 1
BCA Card Centre Cabang Surabaya merupakan cabang kedua dari empat kantor cabang yang dimiliki oleh BCA Card Centre di Indonesia. Sebagai cabang yang kedua, BCA Card Centre Cabang Surabaya secara resmi mulai beroperasi pada bulan April tahun 1992, dimana pendiriannya mengacu pada dasar hukum atas kegiatan usaha institusi kartu kredit yang pada umumnya dikeluarkan oleh bank-bank di Indonesia.

BCA Card Centre Cabang Surabaya, memiliki struktur organisasi sebagai berikut :
Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian dapat di uraikan sebagai berikut :
1.        Branch Manager
a.         Bertanggung jawab atas kemajuan perusahaan.
b.         Bertanggung jawab kepada pimpinan pusat.
c.         Mempunyai wewenang tertinggi dalam pengambilan keputusan.
d.        Mengkoordinasi dan mengawasi pelaksanaan pekerjaan masing-masing bagian yang ada dalam perusahaan.
2.        Sekretaris
a.         Membantu Branc Manager dalam melaksanakan tugas-tugasnya.
b.         Menangani masalah-masalah kesekretariatan, seperti surat-menyurat, file, dan sebagainya.
3.        Marketing Unit Head
a.         Bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan yang ada di bagian/unit pemasaran.
b.         Mengkoordinasikan dan mengawasi bagian-bagian yang ada pada bagian/unit pemasaran agar dapat bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan.
4.        Marketing Cardholder
Bertugas untuk menawarkan atau mempromosikan BCA Card ke perusahaan-perusahaan agar mau memiliki BCA Card.
5.        Marketing Merchant
Bertugas untuk menawarkan atau mempromosikan BCA Card dengan mendatangi toko-toko atau pedagang agar mau menerima pembayaran dengan menggunakan BCA Card.
6.        Marketing Support
Bagian dalam yang bertanggung jawab untuk mengurusio administrasi.
7.        Customer Service
Bertugas untuk melayani pelanggan/konsumen yang datang langsung ke BCA Card Centre ataupun yang melalui telepon.
8.        Credit
a.         Bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan yang ada di bagian kredit.
b.         Mengkoordinasi dan mengawasi bagian-bagian yang ada pada bagian kredit sesuai dengan tujuan perusahaan.
9.        Analisa Kredit
Bertugas menganalisa setiap permohonan/aplikasi yang masuk ke BCA Card Centre.
10.    Pengawasan Kredit
Bertugas untuk mengecek tagihan yang masuk ke BCA Card Centre dan mengawasi kartu-kartu kredit.
11.    Penagihan Kredit
Bertugas untuk mengurusi pembayaran Cardholder dengan cara menelpon atau menagih secara langsung.
12.    Risk dan Management Security
Bertugas untuk membantu bagian pengawasan dan penagihan kredit (karena ketiga-tiganya saling berkaitan).
13.    Operational Unit Head
a.         Bertanggung jawab atas seluruh pekerjaan yang ada di bagian/unit operasional. agar dapat bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan.
b.         Mengkoordinasi dan mengawasi bagian-bagian yang ada pada bagian/unit operasional agar dapat bekerja sesuai dengan tujuan perusahaan.
14.    Kasie Operasional
a.         Bertanggung jawab kepada Operasional Unit Head.
b.         Mengawasi tugas-tugas dari Staff Operational I dan Staff Operational II.
15.    Staff Operational I dan Staff Operational II
Bertugas untuk mengoperasikan/memproses faktur-faktur yang masuk ke BCA Card Centre.
16.    Kolektor
Bertugas untuk mengambil faktur di toko-toko atau pedagang yang menerima pembayaran dengan BCA Card.

TULISAN 2
Hubungan Masyarakat, atau sering disingkat Humas adalah seni menciptakan pengertian publik yang lebih baik sehingga dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap suatu individu/ organisasi.
Menurut IPRA (International Public Relations Association) Humas adalah fungsi manajemen dari ciri yang terencana dan berkelanjutan melalui organisasi dan lembaga swasta atau publik (public) untuk memperoleh pengertian, simpati, dan dukungan dari mereka yang terkait atau mungkin ada hubungannya dengan penelitian opini public di antara mereka.
Sebagai sebuah profesi seorang Humas bertanggung jawab untuk memberikan informasi, mendidik, meyakinkan, meraih simpati, dan membangkitkan ketertarikan masyarakat akan sesuatu atau membuat masyarakat mengerti dan menerima sebuah situasi.
Seorang humas selanjutnya diharapkan untuk membuat program-program dalam mengambil tindakan secara sengaja dan terencana dalam upaya-upayanya mempertahankan, menciptakan, dan memelihara pengertian bersama antara organisasi dan masyarakatnya.
Posisi humas merupakan penunjang tercapainya tujuan yang ditetapkan oleh suatu manajemen organisasi. Sasaran humas adalah publik internal dan eksternal, dimana secara operasional humas bertugas membina hubungan harmonis antara organisasi dengan publiknya dan mencegah timbulnya rintangan psikologis yang mungkin terjadi di antara keduanya.
Pekerjaan seorang humas adalah tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang humas dalam mempromosikan pengertian dan pengetahuan akan seluruh fakta-fakta tentang runtutan situasi atau sebuah situasi dengan sedemikian rupa sehingga mendapatkan simpati akan kejadian tersebut.
Pada umumnya kesan yang jelek datang dari ketidak-pedulian, prasangka buruk, sikap melawan, dan apatis. Seorang petugas humas harus mampu untuk mengubah hal-hal ini menjadi pengetahuan dan pengertian, penerimaan dan ketertarikan.
Bagian penting dari pekerjaan petugas Humas dalam suatu organisasi adalah :
-          Membuat kesan (image)
-          Pengetahuan dan pengertian
-          Menciptakan ketertarikan
-          Penerimaan
-          Simpati

Referensi :
·           Badrudin, Dr., M.Ag. (2013). Dasar-dasar Manajemen. Bandung: Alfabeta.
·           Hasibuan, Malayu S.P. (2006). Manajemen (Dasar, Pengertian dan Masalah). Jakarta: Bumi Aksara.
·           Manullang, M. (2012). Dasar-dasar Manajemen. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
·           Terry, George R. (2008). Guide to Management. Terjemahan oleh J. Smith D.F.M. prinsip-prinsip Manajemen. Jakarta: Bumi aksara.
·           http://digilib.petra.ac.id/viewer.php?submit.x=21&submit.y=12&page=2&qual=high&submitval=prev&fname=%2Fjiunkpe%2Fs1%2Feman%2F1996%2Fjiunkpe-ns-s1-1996-31491051-11465-kredit_bca-chapter3.pdf



Jumat, 11 Oktober 2013

Psikologi Manajemen : Tugas 1

1.   APA ITU MANAJEMEN
Menurut Profesor Oei Liang Lee definisi manajemen adalah sebagai berikut :
Manajemen adalah ilmu dan seni merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan, mengkoordinasikan serta mengawasi tenaga manusia dengan bantuan alat-alat untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Manajemen merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi dengan memanfaatkan alat yang tersedia semaksimum mungkin. Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa dalam mencapai tujuan perusahaan harus memperhatikan secara optimal terhadap kepentingan-kepentingan yang menyangkut kepentingan konsumen, penanam modal, anggota perusahaan (karyawan), pemerintah, masyarakat dan supplier.

Setiap organisasi di dalam mencapai tujuannya kemungkinan besar akan berhasil bila mampu membuat suatu perencanaan, mampu untuk mengorganisir, memberikan pengarahan-pengarahan kerja, mengkoordinasikan antar bagian-bagiannya serta mampu pula untuk melakukan pengawasan. Tanpa manajemen, semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit.
Ada tiga alasan utama diperlukannya manajemen yaitu :
a.       Untuk mencapai tujuan. Manajemen dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi dan pribadi.
b.       Untuk menjaga keseimbangan diantara tujuan-tujuan yang saling bertentangan. Manajemen dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara tujuan-tujuan, sasaran-sasaran dan kegiatan-kegiatan yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi.
c.       Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas. Efisiensi adalah kemampuan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan dengan benar dengan membandingkan keluaran (hasil, produktivitas, performance) dengan masukan-masukan (tenaga kerja, bahan, uang, mesin dan waktu) yang digunakan. Efektivitas merupakan kemampuan untuk memilih tujuan yang tepat atau peralatan yang tepat untuk pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Dengan kata lain, manajer yang efektif dapat memilih pekerjaan yang harus dilakukan atau metode yang tepat untuk mencapai tujuan.

2.   JENIS-JENIS MANAJEMEN
a.       Manajemen Sumber Daya Manusia
Menurut Drs. Malayu S.P. Hasibuan, MSDM adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat.
b.       Manajemen Informasi
Manajemen informasi sebagai suatu sumber mempunyai pola yang sama. Manajer bertanggung jawab untuk mengumpulkan data mentah dan memprosesnya menjadi informasi yang dapat digunakan.
c.       Manajemen Keuangan
Menurut James Van Horne, manajemen keuangan adalah segala aktivitas yang berhubungan dengan perolehan, pendanaan dan pengelolaan aktiva dengan tujuan menyeluruh.

3.   APA ITU KEPEMIMPINAN
Kepemimpinan adalah bagian penting manajemen, tetapi tidak sama dengan manajemen. Kepemimpinan adalah sikap dan perilaku untuk mempengaruhi para bawahan agar mereka mampu bekerjasama sehingga dapat bekerja secara lebih efisien dan efektif.
Kepemimpinan itu menyangkut orang lain, yakni bawahan. Tanpa adanya bawahan, semua kualitas kepemimpinan seorang manajer akan menjadi tidak relevan. Kepemimpinan juga menyangkut suatu pembagian kekuasaan yang tidak seimbang antara para pemimpin dan anggota kelompok.

PERENCANAAN DAN PENETAPAN MANAJEMEN
1.   PENGERTIAN PERENCANAAN
Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan, rencana harus diimplementasikan.
Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang ketika perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat.
Menurut Sondang P. Siagian Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara matang dari pada hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

2.   MANFAAT PERENCANAAN
a.       Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat
b.       Menghemat waktu usaha dan dana
c.       Memudahkan dalam melakukan koordinasi diantara berbagai organisasi
d.       Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan lingkungan
e.       Meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti.

3.   JENIS PERENCANAAN DALAM ORGANISASI
Ada dua jenis utama rencana yaitu sebagai berikut :
a.       Rencana-rencana strategik. Yang dirancang memenuhi tujuan-tujuan organisasi yang lebih luas, mengimplementasikan misi yang memberikan alasan khas keberadaan organisasi.
b.       Rencana-rencana operasional. Penguraian lebih terperinci bagaimana rencana-rencana strategik akan dicapai. Ada dua jenis rencana operasional : Pertama, rencana sekali pakai (single use plans) dikembangkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dan tidak digunakan kembali bila telah tercapai. Kedua, rencana tetap (standing plans) merupakan pendekatan-pendekatan standar untuk penanganan situasi-situasi yang dapat diperkirakan dan terjadi berulang-ulang.

TULISAN MENGENAI MANAJEMEN
Manajemen sangatlah penting dalam kehidupan sehari-hari karena berperan penting dalam menentukan keberhasilan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Penulisan saya kali ini adalah mengenai manajemen pada diri saya sendiri, yaitu :
1.       Manajemen Waktu
Dalam dunia perkuliahan pastinya kita merasa sibuk dengan kegiatan yang ada di kampus, apalagi ditambah tugas-tugas yang harus kita selesaikan. Dan kadang kita bingung harus bagaimana agar semua tugas kita dapat terselesaikan dengan tepat pada waktunya. Kebanyakan mahasiswa tidak bisa membagi waktu dengan baik antara kuliah, belajar, istirahat dan lain sebagainya. Misalnya ketika sedang banyak tugas kita sampai lupa makan karena terlalu fokus terhadap tugas yang harus diselesaikan. Bukan hanya lupa makan, kita juga sering tidur larut malam hanya untuk mengerjakan tugas agar cepat selesai. Memang itu semua kita lakukan agar semua tugas kita dapat terselesaikan, namun juga dapat merugikan kesehatan kita.
Nah, solusi yang tepat adalah kita harus bisa memanajemen waktu kita agar semua kegiatan kita tidak berantakan dan merugikan diri kita sendiri.
2.       Manajemen Keuangan
Memanajemen keuangan kita itu sangatlah penting dalam kehidupan kita sehari-hari. Dengan mengatur keuangan kita, kita menjadi lebih hemat. Jika kita tidak bisa memanajemen keuangan kita maka kita akan selalu kehabisan uang karena terlalu boros. Misalnya, kita sering membeli sesuatu yang tidak penting dan diluar kebutuhan kita. Agar kita bisa hidup hemat, kita harus bisa memanajemen keuangan kita. Itulah pentingnya manajemen dalam kehidupan kita sehari-hari.


Referensi
·         Zamani, H. 1998. Manajemen. Jakarta: Badan Penerbit IPWI
·         Margianti, E.S dan Suryadi H.S, D. 1994. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Gunadarma
·         Hasibuan, Malayu S.P. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara
·         Widyatmini. 1992. Pengantar Bisnis. Jakarta: Gunadarma
·         Yahya, Yohannes. 2006. Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Graha Ilmu