Minggu, 31 Maret 2013

Kesehatan Mental : TUGAS 1



TUGAS 1
KESEHATAN MENTAL
Dosen Pengampu : Winny Puspasari


 







oleh:
Nama : Devi Susilowati
NPM : 11511937
Kelas : 2PA05

FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS GUNADARMA
DEPOK
2011/2012



PENGERTIAN KESEHATAN MENTAL
Kata “Mental” berasal dari bahasa Yunani yang berarti kejiwaan. Kata mental memiliki makna yang sama dengan psyche yang berasal dari bahasa Latin yaitu psikis atau jiwa.
Kesehatan Mental adalah terhindarnya orang dari gejala-gejala gangguan dan penyakit jiwa (neurose dan psikosis).
Seseorang dapat dikatakan sehat apabila secara raga dan jiwanya itu sehat. Jika raga seseorang sehat tetapi jiwanya tidak, itu sama saja seperti orang sakit. Jiwa yang dimaksudkan disini adalah psikis seseorang, temasuk mentalnya. Untuk menjadi sehat secara utuh diperlukan tidak hanya sehat fisik tapi juga sehat mental.

KONSEP KESEHATAN BERDASARKAN DIMENSI :
·     Emosi
Emosi adalah salah satu dari fungsi jiwa, apabila emosi tidak dapat terkontrol maka segala hal yang dilakukanpun tidak dapat terkontrol dengan baik dan dapat menganggu kesehatan mental seseorang. Salah satu cara untuk memastikan bahwa kesehatan emosional seseorang sehat adalah dengan mengendalikan pikiran.
Emosi dapat berpengaruh besar pada kesehatan mental seseorang karena emosi dapat mempengaruhi segala tindakan orang tersebut.
·     Intelektual
Kesehatan intelektual meliputi usaha secara terus menerus tumbuh dan belajar untuk beradaptasi secara efektif dengan perubahan baru.
Dikatakan sehat  secara intelektual yaitu jika seseorang memiliki kecerdasan dalam kategori yang baik mampu melihat realitas. Memiliki nalar yang baik dalam memecahkan masalah atau mengambil keputusan.
·     Sosial
Sehat secara sosial yaitu kemampuan berinteraksi dan berhubungan secara baik dengan sesama dan lingkungannya, saling menghargai dan toleran terhadap setiap pendapat dan kepercayaan yang berbeda.
·     Fisik
Mengarah pada kesehatan jasmani, secara fisiologis (fisik) yaitu semua organ tubuh berfungsi normal atau tidak ada gangguan fungsi tubuh. Dan seseorang sehat secara fisik biasanya mempunyai kebiasaan hidup sehat.
·     Spiritual
Sehat secara spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua aturan-aturan agama yang dianutnya. Sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang.

TEORI PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN YANG TERKENAL DARI TOKOH :
·     Erikson
TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
Erik Erikson seorang ahli psikoanalisis, terkenal dalam memodifikasi dan mengembangkan teori Freud dengan menekankan pengaruh masyarakat terhadap perkembangan kepribadian.  Erikson juga merupakan pelopor yang mengambil sudut pandang rentang kehidupan.
Teori perkembangan psikososial (psychosocial development) dari Erikson mencakup delapan tahapan sepanjang rentang kehidupan, yaitu :
o  Masa Bayi
Tahapan psikososial pertama adalah masa bayi, ditandai adanya kecenderungan trust vs mistrust (rasa percaya dasar vs rasa tidak percaya dasar). Bayi mengembangkan kesadaran apakah dunia merupakan tempat yang baik dan aman.
Kekuatan dasar masa bayi adalah harapan. Harapan muncul dari konflik antara rasa percaya dasar dan rasa tidak percaya dasar.
o  Kanak – kanak Awal
Tahapan psikososial kedua adalah kanak – kanak awal, ditandai adanya kecenderungan autonomy vs shame dan doubt (otonomi vs rasa malu dan ragu). Anak mengembangkan keseimbangan antara kemandirian serta kemampuan mencukupi kebutuhan diri dengan rasa malu dan ragu.
Kekuatan dasar kanak – kanak awal adalah keinginan. Kekuatan dasar akan keinginan dan kemauan berkembang dari resolusi krisis otonomi versus rasa malu dan ragu.
o  Usia Bermain
Tahapan psikososial ketiga adalah usia bermain, ditandai adanya kecenderungan initiative vs guilt (inisiatif vs rasa bersalah). Anak mengembangkan inisiatif ketika mencoba berbagai kegiatan baru dan tidak diliputi rasa bersalah.  
Kekuatan dasar usia bermain adalah tujuan. Konflik antara inisiatif versus rasa bersalah menghasilkan kekuatan dasar tujuan.
o  Usia sekolah
Tahapan psikososial keempat adalah usia sekolah, ditandai adanya kecenderungan industry vs inferiority (industri vs rasa rendah diri). Anak harus belajar berbagai keterampilan budaya atau menghadapi berbagai perasaan tidak mampu.
Kekuatan dasar usia sekolah adalah kompetensi. Kompetensi muncul dari konflik industri vs rasa rendah diri, anak usia sekolah mengembangkan kekuatan dasar kompetensi, yaitu rasa percaya diri untuk menggunakan kemampuan fisik dan kognitif dalam menyelesaikan masalah yang mengiringi usia sekolah.
o  Remaja
Tahapan psikososial kelima adalah remaja, ditandai adanya kecenderungan identity vs identity confusion (identitas vs kebingungan identitas). Remaja harus menentukan kediriannya sendiri ”siapakah saya?” atau mengalami kebingungan mengenai berbagai peran.
Kekuatan dasar remaja adalah kesetiaan. Setelah mencapai standar internal tingkah laku, remaja tidak lagi membutuhkan bimbingan orang tua, namun memiliki rasa percaya diri dalam ideologi, agama, politik dan sosial mereka sendiri.
o  Dewasa Muda
Tahapan psikososial keenam adalah dewasa muda, ditandai adanya kecenderungan intimacy vs isolation (keintiman vs keterasingan). Berusaha membuat komitmen dengan orang lain. Jika tidak berhasil, bisa menderita keterasingan dan hanya tertarik pada diri dan kegiatannya sendiri.
Kekuatan dasar dewasa muda adalah cinta. Cinta merupakan kekuatan dasar dewasa muda yang muncul dari krisis keintiman vs keterasingan.
o  Dewasa
Tahapan psikososial ketujuh adalah dewasa, ditandai adanya kecenderungan generativity vs stagnation (generativitas vs stagnasi). Orang dewasa yang matang peduli dengan kemapanan dan membimbing generasi berikutnya atau merasa lemah secara pribadi.
Kekuatan dasar dewasa adalah rasa peduli. Erikson mendefinisikan rasa peduli sebagai komitmen meluas untuk merawat seseorang, produk dan gagasan seseorang yang harus dipedulikan.
o  Usia Lanjut
Tahapan psikososial kedelapan adalah usia lanjut, ditandai adanya kecenderungan integrity vs despair (integritas vs keputusasaan). Lansia mencapai penerimaan hidupnya sendiri, membuatnya dapat menerima kematian atau putus asa atas ketidakmampuannya dalam menghidupkan kembali kehidupan.
Kekuatan dasar usia lanjut adalah kebijaksanaan. Erikson mendefinisikan kebijaksanaan sebagai kepedulian terdidik dan terpisah dengan kehidupan itu sendiri dalam menghadapi kematian itu sendiri.

·     Freud
TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL
Perkembangan manusia dalam psikoanalitik merupakan suatu gambaran yang sangat teliti dari proses perkembangan psikososial dan psikoseksual, mulai dari lahir sampai dewasa.
Dalam teori Freud setiap manusia harus melewati serangkaian tahap perkembangan dalam proses menjadi dewasa. Tahap-tahap ini sangat penting bagi pembentukan sifat-sifat kepribadian yang bersifat menetap.
Freud membagi beberapa tahap perkembangan kepribadian dalam beberapa tahap :
o  Oral (dari lahir sampai 12 – 18 bulan)
Sumber kenikmatan bayi mencakup berbagai aktivitas yang berorientasi pada mulut (mengisap dan makan).
o  Anal (12 – 18 bulan sampai 3 tahun)
Anak mendapatkan kepuasan sensual dari menahan dan mengeluarkan kotoran. Daerah kepuasannya adalah bagian anal, dan pelatihan toilet merupakan kegiatan yang penting.
o  Phallic (2 sampai 6 tahun)
Anak lekat dengan orang tua berbeda jenis kelamin dan kemudian melakukan identifikasi dengan orang tua berjenis kelamin sama. Superego berkembang. Daerah kepuasan beralih ke daerah alat kelamin.
o  Laten (6 tahun sampai pubertas)
Waktu yang relatif tenang antara tahapan – tahapan yang lebih bergejolak.
o  Genital (pubertas sampai dewasa)
Munculnya kembali dorongan – dorongan seksual pada masa phallic, disalurkan ke seksualitas dewasa yang matang.

·     Allport
TEORI KEPRIBADIAN MATANG
Menurut Allport, individu-individu yang sehat dikatakan mempunyai fungsi yang baik pada tingkat rasional dan sadar.
Kepribadian yang matang tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik-konflik masa kanak-kanak. Dimana orang-orang yang neurotis terikat dan terjalin erat pada pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak, berbeda dengan orang-orang yang sehat yang bebas dari paksaan-paksaan masa lampau.
Orang yang matang dan sehat juga akan terus menerus membutuhkan motif-motif kekuatan dan daya hidup yang cukup untuk menghabiskan energi-energinya. Pada tahap perkembangan manapun, setiap individu harus menemukan minat-minat dan impian-impian baru. Energi tersebut harus diarahkan pada setiap tahap agar mencapai suatu kepribadian yang sehat.
Dalam Perkembangan Proprium Allport membagi dalam beberapa tahap sebagai berikut:
o  0-3 tahun 
Pembangunan keadaran diri : sense of bodily self (enak tidak enak), perasaan identitas diri berkelanjutan kesadaran sebagai subjek yang berkembang. Dalam hal ini bahasa menjadi faktor yang penting.
o  4-6 tahun
Perluasan diri dan gambaran diri. Dalam perluasan diri, perasaan keterhubungan dengan orang-orang dan hal-hal yang penting dalam lingkungannya. Relasi anak dan lingkungan tempat dia tumbuh terhubung sangat penting. Muncul perasaan lingkungan tersebut adalah bagian dirinya. Gambaran diri, terkait dengan penanaman-penanaman nilai, tangung jawab moral, intensi, tujuan dan pengetahuan diri yang akan berperan mencolok dalam kepribbadiannya kelak.
o  6-12 tahun
Kesadaran diri. Pengenalan kemampunan diri mengatasi persoalan-persoalan dengan alasan dan gagasan karena anak bergerak dari lingkungan keluarga ke masyarakat.
o  Remaja
Propriate striving, pembangunan tujuan dan rencana ke depan: intensi-intensi, long-range purposes, distant goals.Persoalan utama berkaitan dengan identitas, ”apakah saya seorang anak atau dewasa?”
o  Kedewasaan
Menurut Allport, faktor utama tingkah laku orang dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras yang mendorong dan membimbing tingkah laku menurut prinsip otonomi fungsional.



Daftar Pustaka : 
Feist, J & Feist, G. (2010). Theories of Personality. 7th edition. Boston: Mc Graw Hill
Feldman, Papalia Olds. 2009. Human Development. New York : Mc Graw-Hill