LINGKUP DATA
A.
HIRARKI DATA
Hierarki adalah urutan atau aturan dari tingkatan abstraksi menjadi seperti
struktur pohon. Hierarki membentuk sesuatu pada beberapa aturan yang khusus
atau berdasarkan peringkat (misalnya kompleksitas dan tanggung jawabnya).
Data merupakan bentuk jamak dari “datum”,
berasal dari bahasa Latin yang berarti "sesuatu yang diberikan".
Dalam penggunaan sehari-hari data berarti suatu pernyataan yang diterima secara
apa adanya. Pernyataan ini adalah hasil pengukuran atau pengamatan suatu
variabel yang bentuknya dapat berupa angka, kata-kata, atau citra.
Dan hirarki data itu sendiri dalam proyeksinya
tehadap penggunaan di komputer, merupakan bagian-bagian yang saling menghubungkan
1 sama lainnya untuk membentuk suatu kumpulan informasi yang disajikan sebagai
alat penggunaan yang memiliki fungsi informasi yang berbeda-beda.
Berdasarkan tingkat kompleksitas nilai data, tingkatan data dapat disusun
kedalam sebuah hirarki, mulai dari yang paling sederhana hingga yang paling
komplek yaitu :
1.
DBMS (Database
Management System)
adalah
perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan
utilitas kumpulan data dalam jumlah besar.
2.
Basis data (databases)
merupakan
sekumpulan dari bermacam-macam tipe record yang memiliki hubungan antar record.
3.
Berkas (file)
merupakan
sekumpulan rekaman data yang berkaitan dengan suatu objek.
4.
Record
merupakan
sekumpulan field /atribut /data item yang saling berhubungan
terhadap obyek tertentu.
5.
Field
merupakan unit
terkecil yang disebut data yang tidak dapat dipecah lagi menjadi unit lain yang
bermakna.
6.
Byte
adalah
bagian terkecil yang dialamatkan dalam memori. Byte merupakan sekumpulan bit
yang secara konvensional terdiri atas kombinasi delapan bit yang menyatakan sebuah karakter dalam memori (1 byte = 1 karakter).
7.
Bit
adalah
sistem binner yang terdiri atas dua macam nilai, yaitu 0 dan 1. Sistem binner
merupakan dasar yang dapat digunakan untuk komunikasi antara manusia dan mesin,
yang merupakan serangkaian komponen elektronik dan hanya dapat membedakan 2
macam keadaan, yaitu ada tegangan dan tidak ada tegangan yang masuk ke
rangkaian tersebut.
B.
PENYIMPANAN SEKUNDER
Penyimpanan data komputer (Inggris : computer
data storage)sering disebut sebagai memori komputer, merujuk kepada
komponen komputer, perangkat komputer, dan media perekaman yang mempertahankan
data digital yang digunakan untuk beberapa interval waktu.
Penyimpanan sekunder pada database
terdapat 2 macam yaitu :
1.
SASD (penyimpanan berurutan)
Penyimpanan
berurutan (sequential) adalah media
penyimpanan untuk mengisikan catatan yang diatur dalam susunan tertentu.
Catatan pertama harus diproses pertama kali, catatan kedua diproses pada urutan
yang ke-2 dan seterusnya sampai file penuh.
2.
DASD (penyimpanan akses langsung)
Penyimpanan
akses langsung suatu penyimpanan yang memungkinkan mekanisme bacaan atau
tulisan dapat diarahkan ke record
tertentu tanpa pencarian secara urutan.
C.
PEMROSESAN DATA
Pemrosesan
data
(Inggris : data processing)
adalah jenis pemrosesan yang dapat mengubah data
menjadi informasi atau pengetahuan. Pemrosesan data ini
sering menggunakan komputer
sehingga bisa berjalan secara otomatis. Setelah diolah, data ini biasanya
mempunyai nilai yang informatif jika dinyatakan dan dikemas secara terorganisir
dan rapi, maka istilah pemrosesan data sering dikatakan sebagai sistem informasi.
Kedua istilah ini mempunyai arti yang hampir sama, pemrosesan data mengolah dan memanipulasi data mentah menjadi
informasi (hasil pengolahan), sedangkan sistem
informasi memakai data sebagai bahan masukan dan menghasilkan informasi
sebagai produk keluaran.
Pemrosesan data terdapat 3 macam yaitu :
1.
Batch Processing (pemrosesan data batch)
Batch
processing adalah suatu model pengolahan data, dengan menghimpun data terlebih
dahulu, dan diatur pengelompokkan datanya dalam kelompok-kelompok yang disebut batch. Tiap batch ditandai dengan identitas tertentu, serta informasi mengenai
data-data yang terdapat dalam batch
tersebut. Setelah data-data tersebut terkumpul dalam jumlah tertentu, data-data
tersebut akan langsung diproses.
Contoh dari penggunaan batch processing adalah e-mail
dan transaksi batch processing. Dalam
suatu sistem batch processing,
transaksi secara individual dientri melalui peralatan terminal, dilakukan
validasi tertentu, dan ditambahkan ke transaction
file yang berisi transaksi lain, dan kemudian dientri ke dalam sistem
secara periodik. Di waktu kemudian, selama siklus pengolahan berikutnya, transaction file dapat divalidasi lebih
lanjut dan kemudian digunakan untuk meng-up date master file yang berkaitan.
2.
Online Processing (pemrosesan data online)
Adalah sebuah sistem yang mengaktifkan semua periferal
sebagai pemasok data dalam kendali komputer induk. Informasi-informasi yang
muncul merupakan refleksi dari kondisi data yang paling mutakhir, karena setiap
perkembangan data baru akan terus diupdatekan ke data induk.
Salah satu contoh penggunaan online processing adalah transaksi online. Dalam sistem
pengolahan online, transaksi secara
individual dientri melalui peralatan terminal, divalidasi dan digunakan untuk
meng-update dengan segera file komputer. Hasil pengolahan ini kemudian tersedia
segera untuk permintaan keterangan atau laporan.
3.
Sistem Real Time
Sistem real time
adalah suatu sistem yang mengendalikan sistem fisik. Sistem ini mengharuskan
komputer berespon cepat pada status sistem fisik. Sistem real time adalah bentuk khusus dari sistem online. Sistem online
menyediakan sumber daya konseptual tersebut dengan menggunakan sumber daya
konseptual untuk menentukan operasi dari sistem fisik.
Suatu sistem dikatakan real time jika dia tidak hanya mengutamakan ketepatan pelaksanaan
instruksi atau tugas, tapi juga interval waktu tugas tersebut dilakukan. Dengan
kata lain, sistem real time adalah
sistem yang menggunakan deadline,
yaitu pekerjaan harus selesai jangka waktu tertentu. Sementara itu, sistem yang
tidak real time adalah sistem dimana
tidak ada deadline, walaupun tentunya
respons yang cepat atau performa yang tinggi tetap diharapkan.
Ada dua model sistem real time, yaitu :
a.
Hard real
time, mewajibkan
proses selesai dalam kurun waktu tertentu. Jika tidak, maka gagal. Misalnya
adalah alat pacu jantung. Sistem harus bisa memacu detak jantung jika detak
jantung sudah terdeteksi lemah.
b.
Soft real
time, menerapkan
adanya prioritas dalam pelaksanaan tugas dan toleransi waktu. Misalnya adalah
transmisi video. Gambar bisa sampai dalam keadaan terpatah-patah, tetapi itu
bisa ditolerir karena informasi yang disampaikan masih bisa dimengerti.
Referensi :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar