TUGAS 1
KESEHATAN MENTAL
Dosen
Pengampu : Winny Puspasari
oleh:
Nama :
Devi Susilowati
NPM :
11511937
Kelas :
2PA05
FAKULTAS
PSIKOLOGI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
DEPOK
2011/2012
PENGERTIAN KESEHATAN MENTAL
Kata
“Mental” berasal dari bahasa Yunani yang berarti kejiwaan. Kata mental memiliki
makna yang sama dengan psyche yang berasal dari bahasa Latin yaitu psikis atau
jiwa.
Kesehatan Mental
adalah terhindarnya
orang dari gejala-gejala gangguan dan penyakit jiwa (neurose dan psikosis).
Seseorang
dapat dikatakan sehat apabila secara raga dan jiwanya itu sehat. Jika raga
seseorang sehat tetapi jiwanya tidak, itu sama saja seperti orang sakit. Jiwa
yang dimaksudkan disini adalah psikis seseorang, temasuk mentalnya. Untuk
menjadi sehat secara utuh diperlukan tidak hanya sehat fisik tapi juga sehat
mental.
KONSEP KESEHATAN BERDASARKAN
DIMENSI :
· Emosi
Emosi adalah salah satu
dari fungsi jiwa, apabila emosi tidak dapat terkontrol maka segala hal yang
dilakukanpun tidak dapat terkontrol dengan baik dan dapat menganggu kesehatan
mental seseorang. Salah satu cara untuk memastikan bahwa kesehatan emosional
seseorang sehat adalah dengan mengendalikan pikiran.
Emosi dapat berpengaruh
besar pada kesehatan mental seseorang karena emosi dapat mempengaruhi segala
tindakan orang tersebut.
· Intelektual
Kesehatan intelektual meliputi usaha
secara terus menerus tumbuh dan belajar untuk beradaptasi secara efektif dengan
perubahan baru.
Dikatakan sehat
secara intelektual yaitu jika seseorang memiliki kecerdasan dalam kategori yang
baik mampu melihat realitas. Memiliki nalar yang baik dalam memecahkan masalah
atau mengambil keputusan.
· Sosial
Sehat secara sosial
yaitu kemampuan berinteraksi dan berhubungan secara baik dengan sesama dan
lingkungannya, saling menghargai dan toleran terhadap setiap pendapat dan
kepercayaan yang berbeda.
· Fisik
Mengarah pada kesehatan
jasmani, secara fisiologis (fisik) yaitu semua organ tubuh berfungsi normal
atau tidak ada gangguan fungsi tubuh. Dan seseorang sehat secara fisik biasanya
mempunyai kebiasaan hidup sehat.
· Spiritual
Sehat secara spiritual adalah keadaan dimana seseorang menjalankan ibadah dan semua
aturan-aturan agama yang dianutnya. Sehat spiritual dapat dilihat dari praktik keagamaan seseorang.
TEORI PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN YANG
TERKENAL DARI TOKOH :
· Erikson
TEORI
PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL
Erik
Erikson
seorang ahli psikoanalisis, terkenal dalam memodifikasi dan mengembangkan teori
Freud dengan menekankan pengaruh masyarakat terhadap perkembangan kepribadian. Erikson juga merupakan pelopor yang mengambil
sudut pandang rentang kehidupan.
Teori
perkembangan psikososial (psychosocial development) dari Erikson mencakup
delapan tahapan sepanjang rentang kehidupan, yaitu :
o
Masa Bayi
Tahapan psikososial
pertama adalah masa bayi, ditandai adanya kecenderungan trust vs mistrust (rasa percaya dasar vs rasa tidak
percaya dasar).
Bayi mengembangkan kesadaran apakah dunia merupakan tempat yang baik dan aman.
Kekuatan dasar masa
bayi adalah harapan. Harapan muncul dari konflik antara rasa percaya dasar dan
rasa tidak percaya dasar.
o
Kanak – kanak Awal
Tahapan psikososial
kedua adalah kanak – kanak awal, ditandai adanya kecenderungan autonomy vs shame dan doubt (otonomi vs rasa malu dan ragu).
Anak mengembangkan keseimbangan antara kemandirian serta kemampuan mencukupi
kebutuhan diri dengan rasa malu dan ragu.
Kekuatan dasar kanak –
kanak awal adalah keinginan. Kekuatan dasar akan keinginan dan kemauan
berkembang dari resolusi krisis otonomi versus rasa malu dan ragu.
o
Usia Bermain
Tahapan psikososial ketiga
adalah usia bermain, ditandai adanya
kecenderungan initiative vs guilt (inisiatif vs rasa bersalah). Anak mengembangkan inisiatif
ketika mencoba berbagai kegiatan baru dan tidak diliputi rasa bersalah.
Kekuatan dasar usia
bermain adalah tujuan. Konflik antara inisiatif versus rasa bersalah
menghasilkan kekuatan dasar tujuan.
o
Usia sekolah
Tahapan psikososial
keempat adalah usia sekolah, ditandai
adanya kecenderungan industry vs inferiority (industri vs rasa
rendah diri).
Anak harus belajar berbagai keterampilan budaya atau menghadapi berbagai
perasaan tidak mampu.
Kekuatan dasar usia
sekolah adalah kompetensi. Kompetensi muncul dari konflik industri vs rasa
rendah diri, anak usia sekolah mengembangkan kekuatan dasar kompetensi, yaitu
rasa percaya diri untuk menggunakan kemampuan fisik dan kognitif dalam
menyelesaikan masalah yang mengiringi usia sekolah.
o
Remaja
Tahapan psikososial
kelima adalah remaja, ditandai
adanya kecenderungan identity vs identity confusion (identitas vs
kebingungan identitas).
Remaja harus menentukan kediriannya sendiri ”siapakah saya?” atau mengalami
kebingungan mengenai berbagai peran.
Kekuatan dasar remaja
adalah kesetiaan. Setelah mencapai standar internal tingkah laku, remaja tidak
lagi membutuhkan bimbingan orang tua, namun memiliki rasa percaya diri dalam
ideologi, agama, politik dan sosial mereka sendiri.
o
Dewasa Muda
Tahapan psikososial
keenam adalah dewasa muda, ditandai
adanya kecenderungan intimacy vs isolation (keintiman vs
keterasingan). Berusaha membuat komitmen dengan orang lain. Jika tidak
berhasil, bisa menderita keterasingan dan hanya tertarik pada diri dan
kegiatannya sendiri.
Kekuatan dasar dewasa
muda adalah cinta. Cinta merupakan kekuatan dasar dewasa muda yang muncul dari
krisis keintiman vs keterasingan.
o
Dewasa
Tahapan psikososial
ketujuh adalah dewasa, ditandai
adanya kecenderungan generativity vs stagnation (generativitas vs
stagnasi).
Orang
dewasa yang matang peduli dengan kemapanan dan membimbing generasi berikutnya
atau merasa lemah secara pribadi.
Kekuatan dasar dewasa
adalah rasa peduli. Erikson mendefinisikan rasa peduli sebagai komitmen meluas
untuk merawat seseorang, produk dan gagasan seseorang yang harus dipedulikan.
o
Usia Lanjut
Tahapan psikososial
kedelapan adalah usia lanjut, ditandai
adanya kecenderungan integrity vs despair (integritas vs
keputusasaan).
Lansia mencapai penerimaan hidupnya sendiri, membuatnya dapat menerima kematian
atau putus asa atas ketidakmampuannya dalam menghidupkan kembali kehidupan.
Kekuatan dasar usia
lanjut adalah kebijaksanaan. Erikson mendefinisikan kebijaksanaan sebagai
kepedulian terdidik dan terpisah dengan kehidupan itu sendiri dalam menghadapi
kematian itu sendiri.
· Freud
TEORI
PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL
Perkembangan manusia
dalam psikoanalitik merupakan suatu gambaran yang sangat teliti dari proses
perkembangan psikososial dan psikoseksual, mulai dari lahir sampai dewasa.
Dalam
teori Freud setiap manusia harus melewati serangkaian tahap perkembangan dalam
proses menjadi dewasa. Tahap-tahap ini sangat penting bagi pembentukan
sifat-sifat kepribadian yang bersifat menetap.
Freud
membagi beberapa tahap perkembangan kepribadian dalam beberapa tahap :
o
Oral (dari lahir sampai 12 – 18 bulan)
Sumber kenikmatan bayi
mencakup berbagai aktivitas yang berorientasi pada mulut (mengisap dan makan).
o
Anal (12 – 18 bulan sampai 3 tahun)
Anak mendapatkan
kepuasan sensual dari menahan dan mengeluarkan kotoran. Daerah kepuasannya
adalah bagian anal, dan pelatihan toilet merupakan kegiatan yang penting.
o
Phallic (2 sampai 6 tahun)
Anak lekat dengan orang
tua berbeda jenis kelamin dan kemudian melakukan identifikasi dengan orang tua
berjenis kelamin sama. Superego berkembang. Daerah kepuasan beralih ke daerah
alat kelamin.
o
Laten (6 tahun sampai pubertas)
Waktu yang relatif
tenang antara tahapan – tahapan yang lebih bergejolak.
o
Genital (pubertas sampai dewasa)
Munculnya kembali
dorongan – dorongan seksual pada masa phallic, disalurkan ke seksualitas dewasa
yang matang.
· Allport
TEORI KEPRIBADIAN MATANG
Menurut
Allport, individu-individu yang sehat dikatakan mempunyai fungsi yang baik pada
tingkat rasional dan sadar.
Kepribadian
yang matang tidak dikontrol oleh trauma-trauma dan konflik-konflik masa
kanak-kanak. Dimana orang-orang yang neurotis terikat dan terjalin erat pada
pengalaman-pengalaman masa kanak-kanak, berbeda dengan orang-orang yang sehat
yang bebas dari paksaan-paksaan masa lampau.
Orang
yang matang dan sehat juga akan terus menerus membutuhkan motif-motif kekuatan
dan daya hidup yang cukup untuk menghabiskan energi-energinya. Pada tahap
perkembangan manapun, setiap individu harus menemukan minat-minat dan
impian-impian baru. Energi tersebut harus diarahkan pada setiap tahap agar
mencapai suatu kepribadian yang sehat.
Dalam
Perkembangan Proprium Allport membagi dalam beberapa tahap sebagai berikut:
o
0-3 tahun
Pembangunan keadaran diri : sense of
bodily self (enak tidak enak), perasaan identitas diri berkelanjutan kesadaran
sebagai subjek yang berkembang. Dalam hal ini bahasa menjadi faktor yang
penting.
o
4-6 tahun
Perluasan diri dan gambaran diri.
Dalam perluasan diri, perasaan keterhubungan dengan orang-orang dan hal-hal
yang penting dalam lingkungannya. Relasi anak dan lingkungan tempat dia tumbuh
terhubung sangat penting. Muncul perasaan lingkungan tersebut adalah bagian
dirinya. Gambaran diri, terkait dengan penanaman-penanaman nilai, tangung jawab
moral, intensi, tujuan dan pengetahuan diri yang akan berperan mencolok dalam
kepribbadiannya kelak.
o
6-12 tahun
Kesadaran diri. Pengenalan
kemampunan diri mengatasi persoalan-persoalan dengan alasan dan gagasan karena
anak bergerak dari lingkungan keluarga ke masyarakat.
o
Remaja
Propriate striving, pembangunan
tujuan dan rencana ke depan: intensi-intensi, long-range purposes, distant
goals.Persoalan utama berkaitan dengan identitas, ”apakah saya seorang anak
atau dewasa?”
o
Kedewasaan
Menurut Allport, faktor utama tingkah laku orang
dewasa yang matang adalah sifat-sifat yang terorganisir dan selaras yang
mendorong dan membimbing tingkah laku menurut prinsip otonomi fungsional.
Daftar Pustaka
:
Feist, J & Feist, G. (2010). Theories of
Personality. 7th edition. Boston: Mc Graw Hill
Feldman, Papalia Olds. 2009. Human Development. New
York : Mc Graw-Hill